Ada satu tantangan menarik untuk menulis komedi tapi tidak dalam bahasa keseharian. Maksudnya, komedi dalam bentuk semacam set up dan punchline stand up, tetapi memakai bahasa yang, bisa dibilang, sedikit lebih baku. Saya tertarik mencobanya dan mungkin kita lihat, apa saya bisa melakukannnya? Jadi untuk berhasil menaklukkan tangangan itu, tentu mesti dipahami seperti apa model penulisannya dan teknik yang lazim dipakai dalam stand up comedy. Rasanya terlalu malas untuk menjabarkannya. Hahaha. Padahal, ini cuma alasan karena sebetulnya saya juga tak paham apa yang saya bicarakan. Baik, daripada saya mengoceh tidak jelas, saya sampaikan kepada anda, yang mungkin sedang tidak libur atau mungkin sedang liburan tapi cuma tiduran sambil mengusap-usap layar gawai, bahwa kemarin kami telah mengunjungi mata air di daerah Jabal Mukattam. Puji Tuhan, tidak ada yang tenggelam, karena airnya memang cuma sedangkal dada, dan rasa kasihan kepada Masisir kalau uang mereka habis demi donasi kepulanga